Puskesmas Tanjung Morawa Laksanakan Tes Angket Psikologis/Kejiwaan di MAN 1 Deli Serdang

Deli Serdang (Humas) - Puskesmas Tanjung Morawa melaksanakan kegiatan angket tes psikologi/ kejiwaan bagi siswa kelas XII MAN 1 Deli Serdang di halaman madrasah, Selasa (9/12). Kegiatan ini merupakan bagian dari program skrining kesehatan mental remaja yang bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi psikologis peserta didik secara dini.

Pelaksanaan tes dilakukan oleh tim kesehatan jiwa Puskesmas Tanjung Morawa yang terdiri atas petugas psikologi Dr. Merry Gracia Nasution dan tenaga kesehatan Lelly Deborah Panggabean. Para siswa kelas XII mengikuti kegiatan dengan tertib dan mengisi angket secara mandiri di bawah supervisi petugas dan guru pendamping dari UKM MAN 1 Deli Serdang Hj. Azhari Dewita, M.Pd.

Instrumen yang digunakan mencakup aspek-aspek seperti tingkat stres, kecemasan, kestabilan emosi, tekanan akademik menjelang kelulusan, serta kemampuan menghadapi perubahan dan tantangan masa depan yang menggambarkan kondisi atau perilaku dalam dua hari terakhir.

Dr. Merry menyampaikan bahwa tes psikologi ini sangat penting dilakukan, terutama bagi siswa kelas XII yang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja. Ia berharap pertanyaan dijawab dengan jujur tanpa dipengaruhi orang lain dan pertanyaan harus dijawab semua tidak boleh dikosongkan.

“Siswa kelas XII berada pada fase penting dalam perkembangan psikologis. Melalui skrining ini, kami dapat melihat potensi masalah yang perlu pendampingan, sehingga intervensi dapat diberikan lebih cepat dan tepat sasaran,” ujar Merry

Plt Kepala MAN 1 Deli Serdang Arwansyah Dalimunthe, S.Ag, M.Pd menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa dukungan dari puskesmas sangat membantu madrasah dalam memastikan kesiapan mental siswa menghadapi masa transisi setelah kelulusan.

Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari siswa. Setelah pengisian angket, tim Puskesmas Tanjung Morawa akan menganalisis data dan memberikan tindak lanjut berupa konseling, konsultasi individu, atau rekomendasi layanan lanjutan bagi siswa yang memerlukan perhatian khusus.